counter

Selasa, 10 Maret 2015

5 hal yag bikin hidup lebih hidup

SUDAH menjadi bagian dari sunnatullah, hidup ini fluktuatif. Kadang naik, kadang turun. Dalam bahasa iman disebut yazidu wayanqush (bertambah dan berkurang).
Bertambah dengan ketaatan yang kita lakukan dan berkurang dengan maksiat yang kita lakukan.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita konsep istiqomah, sehingga tidak terlalu jatuh kala turun dan tidak terlalu melejit kala bersemangat. Semua dilakukan semampu diri secara terus menerus sepanjang hayat.
Lantas apa saja yang harus kita lakukan secara istiqomah agar hidup kita lebih ‘hidup’, sehingga waktu dan hari-hari yang kita lalui benar-benar mendatangkan manfaat dan hasil yang positif?

Pertama, sholat lima waktu. Ini tidak bisa tidak, mutlak alias tidak ada kompromi. Mau dalam keadaan sakit, dalam perjalanan atau kesibukan sekalipun, sholat harus dilaksanakan.  Kenapa seperti itu ya, kok kesannya kejem amat, gak ada kompromi.
Sadarilah bahwa Allah tidak mewajibkan, kecuali hal itu mendatangkan kebaikan bagi hidup kita sendiri. Mengenai sholat ini ada ilustrasi menarik yang disampaikan Rasulullah.
Beliau bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya di depan pintu seorang dari kalian terdapat sebuah sungai. Setiap hari ia mandi lima kali di dalamnya. Apakah masih ada kotoran yang melekat di tubuhnya?”
Mereka menjawab, “Tidak ada!” Rasulullah bersabda, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah menghapus semua kesalahan.” (HR Bukhari Muslim).
Bisa dibayangkan, bagaimana kalau dalam sehari-semalam badan kita bersih, wangi dan sehat? Bukankah kita akan memiliki kepercayaan diri tinggi?
Demikianlah kalau sholat kita laksanakan setiap hari, tanpa bolong-bolong. Kita akan memiliki perencanaan waktu yang baik, tradisi yang positif, dan insya Allah pikiran gak neko-neko, ingin melakukan hal-hal yang justru merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, membaca Al-Qur’an. Pekerjaan ini (membaca Al-Qur’an) sepintas sederhana, tetapi tanpa kesungguhan hati, amal yang sederhana ini tidak akan mampu dilakukan dengan baik loh. Padahal, membaca Al-Qur’an akan menghindarkan diri kita dari kejahilan dan kelak di hari akhir mendapat syafaat dari Al-Qur’an.
Kalau kita mau membaca sejarah kejayaan umat Islam, anak-anak umur 10 tahun itu sudah banyak yang hafal Al-Qur’an. Dan, hidup mereka luar biasa. Tidak saja survive secara pribadi, tetapi sangat berkontribusi besar bagi kehidupan umat Islam bahkan dunia. Saintis Muslim terdahulu, hampir semua hafal Al-Qur’an. Katakanlah seperti Ibn Sina, Fakhrudin Ar-Razi, Ibn Khaldun dan lain sebagainya.
Artinya, membaca Al-Qur’an itu bisa bikin diri kita hebat. Jadi, bangunlah tradisi membaca Al-Qur’an dalam hari-hari kita. Sebab, kalau ada bacaan yang bisa menjamin kehidupan kita lebih baik dan pasti baik dunia-akhirat, itu ya hanya Al-Qur’an. So, lakukanlah.



Ketiga, silaturrahim. Nah, ini perintah yang asyik banget. Silaturrahim, dalam bahasa keren sekarang bisa disebut dengan membangun jaringan (network). Kata Muhammad Assad dalam bukunya “Notes From Qatar 3” disebutkan ‘Your Network is Your Networth’.
Artinya apa, silaturrahim itu penting bahkan dahsyat. Baik untuk urusan dunia kita maupun akhirat. Pantas saja Nabi bersabda, “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR Bukhari).

Keempat, sedekah. Sedekah ini jangan diremehin loh. Semua orang yang sukses, merasakan betul manfaat dari sedekah ini. Maka sedekah ini harus kita latih setiap hari-hari. Kalau cerita Muhammad Assad, hidupnya semakin lebih baik semenjak dirinya selalu bersedekah. Maka kesimpulan dia satu, “Sedekah Membawa Berkah”. Lantas, bagaimana kalau ternyata kita pas-pasan saja. Tenang, sedekah tak mesti uang. Membantu teman yang kesulitan, itu sedekah. Senyum kepada sesama, itu sedekah. Jadi, banyak dan beragam bentuknya.

Kelima, Tahajud. Tahajud, ini sangat kita butuhkan. Selain akan mengangkat derajat kita di sisi Allah, doa kita pasti didengar. Selain itu, tahajud mengharuskan kita mengatur diri sedemikian rupa.
Contoh, kalau kita mau tahajud, sudah barang tentu kita harus tidur lebih awal. Untungnya apa? Kita tidak kehilangan waktu untuk nonton TV yang notabene kurang manfaat. Kemudian, kalau kita tahajud, sudah barang tentu tidak akan terlambat dalam kegiatan pagi dan siang.
Dan, yang terpenting nih, rasa percaya diri kita pasti meningkat. Karena waktu saat tahajud itu sangat tenang, udara juga sangat steril, sehingga bermanfaat banyak bagi kesehatan fisik kita.
Apabila, kita sebagai Muslim-Muslimah mampu mengamalkan lima hal ini dengan baik, setiap hari bahkan sepanjang hayat, insya Allah jiwa-raga kita akan senantiasas hidup dan terus menyala. Galau pergi, bete hilang, dan pikiran negatif minggat. Selamat membuktikan dan semoga berhasil. Wallahu a’lam.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar